Minggu 23/07 balai kampung Bangun Rejo kembali di percaya untuk mengadakan kegiatan. Minggu ini SIMASTU atau Sistem Manajemen Terpadu kabupaten Lampung Tengah mengadakan kegiatan sosialisasi pembentukan bank sampah .

Kegiatan ini di hadiri 60 peserta, baik dari aparatur kampung Bangun Rejo, karang taruna kampung Bangun Rejo, Pos pelayanan tepat guna (Posyantek) Kampung Bangun Rejo juga terdapat pelajar dari berbagai sekolah yang ada di kecamatan Bangunrejo yang tergabung dalam pasukan pengibar bendera kecamatan Bangunrejo.

Lukas Supangat menyambut baik kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di balai kampung Bangun Rejo, apalagi kegiatan-kegiatan positif yang tujuannya adalah untuk menumbuhkan kecintaan kita terhadap kebersihan lingkungan

"Saya dan pemerintah kampung Bangun Rejo sangat terbuka dan mensupport penuh terhadap segala kegiatan yang akan di laksanakan di kampung Bangun Rejo, apalagi kegiatan-kegiatan seperti ini yang memang selaras dengan program Kampung Bangun Rejo yaitu pengelolaan sampah melalui bank sampah, kegiatan yang serupa juga sudah kita rencanakan dalam 2 bulan terakhir, tinggal menunggu lokasi pengelolaan sampah nya. " Ujar Lukas Supangat

Ricky Oktarizal Saputra salah satu anggota SIMASTU  sengaja memilih Kampung Bangun Rejo karena mereka tau banyak sekali pemuda pemudi dari kampung Bangun Rejo yang mempunyai kreatifitas dan kepedulian yang sangat baik. 

"saya sedikit banyak nya tau tentang pemuda pemudi kampung Bangun Rejo, karna memang saya sempat satu komunitas di bidang sosial dengan para teman-teman di Bangun Rejo, dengan sudah bersama nya saya pribadi dengan mereka, tentu sedikit banyak nya saya sudah paham bagaimana karakteristik pemuda-pemudi kampung Bangun Rejo, dan dengan adanya program ini saya rasa pemuda-pemudi kampung Bangun Rejo sangat tergerak untuk dapat bergabung bersama kami di kabupaten" ucap Ricky 

Dalam hal ini salah satu relawan SIMASTU yang kebetulan adalah anak pertama dari Bapak Bupati Lampung tengah Bapak Mussa Ahmad yaitu Marsha dhita pytaloka juga memberikan stimulus semangat kepada para peserta yang hadir , dimana memang problem sampah adalah sebuah problem yang sudah banyak di hadapi masyarakat dan pemerintah di setiap daerah, tentu ini menjadi PR bagi semua elemen, baik pemerintah, masyarakat dan juga para pemuda yang energik.

" Kami hadir di sini bertujuan untuk mengajak para elemen masyarakat agar sama-sama peduli terhadap sampah yang ada di sekitar kita , karna di kabupaten Lampung Tengah hanya ada satu Tempat Pembuangan Sampah yang ada, yaitu di Bandarjaya , tentu jika melihat kondisi di lapangan sangat lah miris , dimana memang volume sampah yang ada sudah sangat menggunung, dan hal ini yang mendorong SIMASTU untuk berupaya bagaimana agar dapat mengelola sampah baik plastik maupun daur ulang agar menjadi barang yang mengandung nilai ekonomi" ucap Marsha dhita pytaloka

Dalam materi pengelolaan sampah yang di sampaikan oleh Rhama Hendra wijaya juga di jelaskan tentang  siapa yang harusnya bertanggung jawab terhadap sampah-sampah yang ada di sekitar , tentu semua kalangan baik pemerintah, pelajar, dan masyarakat wajib bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan. 

"Dalam hal tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan tentu semua kalangan bertanggung jawab, dan disini kami mengajak para teman-teman terutama pemuda dan pelajar mari bersama-sama untuk dapat berperan aktif dalam hal kebersihan lingkungan. Melalui komunitas SIMASTU ini kami memberikan wadah kepada teman-teman yang satu pemikiran tentang pemanfaatan sampah untuk bisa memberikan efek positif untuk lingkungan sekitar" ucap Rhama Hendra .

Terakhir Lukas Supangat berharap akan adanya kolaborasi yang baik antara kampung Bangun Rejo dengan SIMASTU dalam hal pemanfaatan sampah, dengan sudah di beli nya alat pengelolah sampah , ini adalah bukti keseriusan kampung Bangun Rejo  dalam penanggulangan sampah . 

"Saya berharap nantinya kita dapat bekerjasama dengan baik untuk jangka panjang terkait dengan pengelolaan sampah yang mana memang sudah menjadi sebuah problem hampir di setiap daerah, dan dengan adanya kolaborasi ini juga dapat menjadi pemantik kampung-kampung yang ada di Lampung Tengah agar dapat mengikuti jejak yang sama seperti apa yang kita lakukan" tutup Lukas Supangat