Tinjau Lokasi Pengelolaan Sampah Bersama Dinas PMK. Lukas Supangat : "Kita Berkomitmen Membawa Nama Kampung di Kancah Nasional"
23/01. Bangunrejo-desa.id. Mahrizal Yanto bersama Qomarudin dan Lidia Eva Sari dari Pengembangan SDA dan Lingkungan Hidup Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) Kabupaten Lampung Tengah di dampingi Lukas Supangat tinjau lokasi pengelolaan sampah menjadi solar di kediaman Suparji salah satu warga Dusun IX Kampung Bangun Rejo.
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka persiapan seleksi tingkat Kabupaten dalam rangka Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) ke XXV Tahun 2024 di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam persiapan ini Lukas Supangat fokus pada bidang pengelolaan sampah yang menghasilkan bahan bakar Solar. Inovasi ini di ciptakan oleh Suparji salah satu warga dusun IX kampung Bangun Rejo.
" Inovasi yang sangat luar biasa dari bapak Suparji, dan patut mendapatkan sebuah apresiasi yang sangat luar biasa, selaras dengan event nasional yang mana berhubungan juga dengan inovasi yang di lakukan oleh bapak Suparji , nantinya akan kami tindak lanjuti" tutur Lukas Supangat
Apresiasi juga disampaikan oleh Qomarudin dan Mahrizal Yanto, karna inovasi Suparji bisa sampai membuat mesin pengelola sampah menjadi solar, ditengah polemik problem tentang pengelolaan sampah plastik.
"Sampah Plastik menjadi momok menakutkan bagi seluruh masyarakat, dan ini sebuah inovasi yang sangat luar biasa dari mas Suparji , dan ini tentu harus mendapatkan apresiasi." Tutur Ahmad Qomarudin
Mahrizal Yanto juga menambahkan " inovasi-inovasi semacam ini yang sudah seharusnya mendapatkan sebuah perhatian, baik pemerintah kampung, pemerintah kabupaten dan juga provinsi tentunya, karena tidak banyak yang punya pemikiran cerdas seperti mas Suparji ini" ujar Mahrizal Yanto
Suparji adalah pengepul barang bekas yang berdomisili di dusun IX Kampung Bangun Rejo, tepatnya di depan Gereja Salib Suci . Namun di sisi lain beliau memiliki inovasi yang sangat luar biasa dalam bidang pengelolaan sampah. Berbekal relasi dengan para rekan-rekan sesama pengepul barang bekas, di tambah dengan beberapa mentor dari negara Jepang. Suparji dulunya adalah salah satu Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Negara dengan sebutan negeri matahari terbit tersebut. Bermodal pengalaman dan relasi terciptalah sebuah alat pengelola sampah menjadi bahan bakar solar.
" Awal saya memang sering komunikasi dengan sesama rekan-rekan pengepul sampah, dan muncullah ide membuat alat ini, di tambah saya masih menjalin hubungan baik dengan mentor-mentor saya di negara Jepang dulu, dan Alhamdulillah ya ini lah hasilnya, walaupun belum 100%" ujar Suparji
Lukas Supangat juga berharap ada Suparji-suparji yang lain , yang mempunyai inovasi yang luar biasa di Bangun Rejo , karena dengan adanya orang-orang hebat yang lahir dari kampung yang nantinya pasti akan di fasilitas kampung melalui anggaran yang sudah di persiapkan oleh kampung.
" Harapan saya, nantinya akan timbul orang-orang sepert mas Suparji ini, dan nantinya orang-orang seperti mas Suparji ini pastinya akan kami fasilitasi menggunakan anggaran yang ada, dengan banyaknya orang-orang yang seperti beliau nantinya pasti akan berdampak pada kemajuan Kampung Bangun Rejo dalam berbagai bidang dan kita semua harus punya tekat yang sama untuk membawa Nama Kampung Bangun Rejo pada gelaran GTTGN di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun ini" tutup Lukas Supangat
Setyono
12 Juni 2024 08:19:25
Semoga dgn Disiplin yg tinggi akan menjadikan kampung bangun rejo meningkatkan pelayanan kepada masyarkat......